BNPB Lakukan Pemetaan Wilayah Sungai Kecamatan Ibu, Antisipasi Banjir Lahar Dingin

Daerah174 Views

HALBAR- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Pemetaan Resiko Bencana dan Mitigasi, melakukan pemantauan pemetaan wilayah sungai di sejumlah Desa di kecamatan Ibu dan Kecamatan Tabaru Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, pada 5 sampai 6 Juni 2024.

Kasubdit data informasi BNPB Feri Irawan mengatakan pemantauan pemetaan wilayah sungai oleh BNPB ini untuk mengantisipasi terjadinya banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Api Ibu.

“Pemetaan wilayah sungai di lakukan di sejumlah Desa di kecamatan Ibu dan Kecamatan Tabaru Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara,” ungkap Feri

Feri juga meyampaikan, Pemetaan wilayah sungai ini atas permintaan, Bupati Halmahera Barat James Uang kepada Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sehingga kita melakukan pemetaan.

“Pemetaan ini atas permintaan Bupati Halmahera Barat James Uang,” ujar Feri

Pemetaan ini dilakukan dengan menggunakan pesawat nirawak atau drone di jalur aliran sungai yang berpotensi terjadinya bencana skunder aliran lahar dingin.

“Dari hasil kordinasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pihak BNPB telah mengidentifikasi beberapa wilayah sungai yang menjadi titik pemukiman yang berdekatan dengan aliran sungai diantaranya, Wilayah barat laut Desa Tokuoku, Desa Tugurebasungi, Desa Sangaji, Desa Burona dan Desa Naga,” kata Feri.

Feri juga mengatakan dalam penanaganan bencana Gunung Api Ibu diperlukan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan yang diawali dengan studi lapangan dan kajian koprensif, salah satunya adalah pemetaan besaran material lahar Gunung Api Ibu, jalur hulu-hilir sungai, pemukiman warga hingga kondisi puncak Gunung Api Ibu.

“Pemetaan dilakukan guna mencagah peristiwa terjangan lahar dingin yang pernah terjadi di Sumatera Barat tidak terulang di Halmahera Barat,” Jelas Feri

Selain melakukan Mitigasi Resiko Bencana, BNPB juga telah menempatkan tim tanggap darurat di Kecamatan Ibu, guna membersihkan material erupsi di aliran sungai, apabila terjadi hujan di pincak Gunung Ibu.

Sementara itu, dari data Pos Mengamatan Gunung Api Ibu mencatat sejak 8 Mei hingga 5 juli 2024 Gunung Api Ibu telah mengalami 29 kali erupsi dengan melontarkan ribuan ton kubik material vulkanik di kawah utama dan sebaran di beberapa wilayah lereng gunung. (Red)