TERNATE – Masyarakat di dua Kelurahan Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, yakni Kelurahan Kastela dan Kelurahan Rua. Memblokir Jalan dijaluar utama di karenakan pemerintah Kota Ternate, lambat dalam merspon peristiwa banjir yang merusak sejumlah rumah warga, Selasa (1/4/25).
Pantauan media ini, warga kedua kelurahan itu menutup jalan selama tiga jam, hal ini membuat pengendara roda dua maupun roda empat tidak bisa meleawati jalan tersebut, yang mejadi satu-satunya kases penghubung di beberapa kelurahan.
Namun, Penutupan jalan tersebut akhirnya dibuka setelah Seketaris daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsolny turun langsung ke lokasi dan mengakomodir tuntutan warga, berapa di antaranya normalisasi tiga kali yang ada di kelurahan Kastela, dan bantuan pemulihan bagi warga yang terdampak banjir.
Sementara untuk di Kelurahan Rua, masyarakat baru membuka pemblokiran jalan ketika Pemerintah berjanji akan menurunka dua alat berat, warga juga mengancam jika samapi malam harinya alat berat tidak didatangkan mereka akan krmbali menutup jalan.
Ramdan Umanaelo Warga Kelurahan Rua mengatakan, penutupan jalan ini agar mendapat perhatian dari pemerintah, dalam mengatasi dampak dari bajir.
“Kami menutup jalan ini, bukan semata karena menghambat akses jalan masyarakat untuk merayakan idul fitri, tetapi agar pemrintah menurunkan alat berat untuk membenahi dampak dari banjir.” Kata Ramdan
Ramdan juga berharap agar pemerintah dapat membenahi secapatnya dampak yang di timbulkan dari banjir, kerena mereka selalu khawatir jika terjadi hujan, sebab, ini merupakan kedua kalinya bencana banjir melanda rumah warga.
Diketahui hujan deras yang mengguyur Kota Ternate pada Senin, 30 Maret 2025 menyebabkan sejumlah kelurahan di Kota Ternate mengalami banjir, dan di Kelurahan Rua tanggul yang di baut oleh pemerintah ketika banjir bandang pada tahun 2024 jebol, hal ini membuat beberapa meril bangunan tumpah ke jalan utama. (An)
