HALSEL- Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah, tahun 2024 M, sejumlah harga bahan pokok seperti bawang, rica, tomat (barito) di pasar Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara mengalami lonjakan harga.
Dari pantauan wartawan teraslapanlapan.com di pasar Labuha, Rabu (05/05/24) menemukan Harga tomat yang sebelumnya satu kilogram 15 ribu sampai 20 ribu, kini naik menjadi 40 puluh ribu rupiah per kilogram.
Dan harga rica nona 1 kilogram 80 ribu rupiah dari harga sebelumnya 70 ribu, harga rica Kriting 50 ribu rupiah dari sebelumnya 45 ribu serta bawang merah 1 kilo gram 60 ribu rupiah dari harga sebelumnya 50 ribu.
Salah satu pedagang, Mimi kepada wartawan teraslapanlapan.com mengatakan, lonjakan harga sejumlah bahan dapur ini dipicu akibat berkurangnya pasokan atau kelangkaan barang dari pemasok.
“Sejumlah harga barito di pasar ini naik, karena berkurangnya pasokan barang dari pemasok,” Ungkap Mimi
“Sebelumnya harga barang itu normal karna pemasok dari Manado itu lancar, seperti tomat satu kilogram 10 ribu bahkan 2 kg itu 15 ribu tapi sekarang itu sudah 40 ribu per kilogram,” Lanjut Mimi
Selain itu, tidak hanya harga Barito yang mengalami lonjakan harga, sejumlah jenis ikan dipasar tersebut juga mengalami kenaikan harga, seperti ikan omar 5 ekor 20 ribu dan ikan depeng 4 ekor 20 ribu.
“Ikan di pasar mahal karna memang susah, torang (kami) ambil ikan ini di desa panamboang dan mungkin karna cuaca kurang bagus,” Ujar Nona salah satu penjual ikan
Sementara tu, ditempat yang terpisah Kepala Dinas Perindag Halmahera Selatan Andriyani Rajilun ketika di temui wartawan di ruang kerja mengatakan harga harga bahan pokok di pasar Labuha masih stabil, karena setiap hari Jum’at kami selalu melakukan pendataan harga.
“Untuk sementara harga-harga di pasar masi tetap stabil karna torang (kami) di dinas setiap hari melakukan pendataan harga, dan kami selalu laporkan di hari jum’at, persoalan ikan ini kan sekarang cuaca tara bagus lagi, bahkan banyak ikan yang dorang (mereka) bawa ke Ternate lewat kapal penumpang, ” Jelas Kepala Dinas Andryani Rajilun. (Acha)
